Apa itu Biopori? Biopori adalah lubang resapan yang dibuat di tanah memakai bor sedalam 1 m, lubang sedalam ini akan diisi dengan sampah-sampah organik seperti daun, sisa makanan, dll. Lubang resapan biopori (LRB) merupakan teknologi tepat guna dan ramah lingkungan untuk mengatasi banjir dengan cara:
Meningkatkan daya resapan air. Adanya lubang resapan air secara langsung akan menambah bidang resapan air, setidaknya sebesar luas kolom/dinding lubang.
Mengubah sampah organik menjadi kompos dan mengurangi emisi gas rumah kaca (CO2 dan metan). Mengapa diberi sampah organik? Karena sampah organik merupakan sumber makanan dan energi dari mikroorganisme dan fauna-fauna tanah. Jadi mereka semua akan bergerak menuju sumber makanan dan membuat pori-pori di sekitar lubang. Sampah organik yang dimasukkan ke dalam lubang akan menjadi humus dan tubuh biota dalam tanah, tidak cepat diemisikan ke atmosfir sebagai gas rumah kaca. Berarti mengurangi pemanasan global dan memelihara biodiversitas dalam tanah.
Memanfaatkan peran aktivitas fauna tanah dan akar tanaman. Dengan memanfaatkan aktivitas fauna tanah, rongga-rongga tersebut akan senantiasa terpelihara dan terjaga keberadaannya sehingga kemampuan peresapannya akan tetap terjaga tanpa campur tangan manusia. Hal ini tentunya akan sangat menghemat biaya.
Mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh genangan air seperti penyakit demam berdarah, kaki gajah, dan malaria.
Langkah-langkah pembuatan LRB:
1. Bor lubang searah jarum jam sedalam 10-20 cm.
2. Beri air, tunggu hingga air meresap sehingga tanah lebih gembur dan mudah mengebor.
3. Bor lagi sedalam mungkin, apabila susah masuk, cabut bor searah jarum jam dengan menariknya.
4. Bor hingga kedalaman 80-100 cm, bila ditengah jalan ada batu, pindah lokasi tempat.
5. Masukkan sampah organik sebanyak mungkin.
Meningkatkan daya resapan air. Adanya lubang resapan air secara langsung akan menambah bidang resapan air, setidaknya sebesar luas kolom/dinding lubang.
Mengubah sampah organik menjadi kompos dan mengurangi emisi gas rumah kaca (CO2 dan metan). Mengapa diberi sampah organik? Karena sampah organik merupakan sumber makanan dan energi dari mikroorganisme dan fauna-fauna tanah. Jadi mereka semua akan bergerak menuju sumber makanan dan membuat pori-pori di sekitar lubang. Sampah organik yang dimasukkan ke dalam lubang akan menjadi humus dan tubuh biota dalam tanah, tidak cepat diemisikan ke atmosfir sebagai gas rumah kaca. Berarti mengurangi pemanasan global dan memelihara biodiversitas dalam tanah.
Memanfaatkan peran aktivitas fauna tanah dan akar tanaman. Dengan memanfaatkan aktivitas fauna tanah, rongga-rongga tersebut akan senantiasa terpelihara dan terjaga keberadaannya sehingga kemampuan peresapannya akan tetap terjaga tanpa campur tangan manusia. Hal ini tentunya akan sangat menghemat biaya.
Mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh genangan air seperti penyakit demam berdarah, kaki gajah, dan malaria.
Langkah-langkah pembuatan LRB:
1. Bor lubang searah jarum jam sedalam 10-20 cm.
2. Beri air, tunggu hingga air meresap sehingga tanah lebih gembur dan mudah mengebor.
3. Bor lagi sedalam mungkin, apabila susah masuk, cabut bor searah jarum jam dengan menariknya.
4. Bor hingga kedalaman 80-100 cm, bila ditengah jalan ada batu, pindah lokasi tempat.
5. Masukkan sampah organik sebanyak mungkin.
0 komentar:
Posting Komentar